Pernahkah kamu berada di suatu hubungan, yang kalian lakukan hanyalah bertengkar untuk masalah sepele. Masing-masing dari kalian sama-sama belum dewasa, kalian tidak bisa mengalah. Ego berpadu dengan emosi. Masing-masing dari kalian tahu kalian saling mencintai, but when it gets hard, both of you can't even say sorry.
Aku, sedang berada dalam fase ini. Aku menyayanginya, namun aku sendiri bertindak seolah aku yang harus terus dihargai. Aku merasa aku sebagai korban, dia kuanggap tidak mencintaiku. Dia dingin, mudah baginya mengucap kata perpisahan ketika keadaan berubah tidak enak.
Aku berpegang pada opini, seharusnya kita saling minta maaf, seharusnya deru tangisku akan meluluhkan amarahnya, seharusnya dia berusaha mencariku, bukan aku yang mencarinya. Aku ingin menyalahkannya karena tidak men-treat-ku dengan baik, tapi itu merupakan egoku semata.
Aku selalu men-spam-nya ketika kita bertengkar, sulit bagiku ketika dia benar-benar marah padaku. Ia tidak bisa mejadi baik-baik saja ketika didiamkan, apabila aku ikut mendiamkannya hingga esok, maka esok ia juga akan tetap malas membalas whatsappku.
Marahnya harus reda karena tingkah konyolku, tangisku bukan apa-apa baginya. Entah sudah berapakali aku menangis. Terlalu sering hingga tak kuhitung. Ketika dia melihatku dalam kondisi terlemah, kurasa dia merasa baik-baik saja.
Aku lelah, namun enggan melepaskan. Dia selalu ingin melepaskan, menyuruhku mencari yang lain. Ego kita beradu. Saat ini aku hanya berharap kita tak saling melepaskan, namun memperbaiki.