Senin, 01 Juni 2015

Sinopsis film The Last Kiss by Tony Goldwin

Oke dipostingan kali ini aku akan bahas mengenai film The Last Kiss by Tony Goldwin. Film ini merupakan hasil remake dari film Gabriel Muccino berjudul L'Ultimo Bacio atau One Last Kiss. Banyak yang bilang film ini biasa aja, dan kurang menarik. Yap, walaupun begitu menurutku film ini baguslah untuk dijadikan pelajaran buat kehidupan sehari-hari.

Para pemainnya antara lain : Zach Braff, Jacinda Barret, Casey Affleck, Rachel Bilson, Tom Wilkinson, Harold Ramis, dan Marley Shelton.

Film ini menceritakan tentang konflik kehidupan 4 lelaki. Tapi yang paling rinci dijelaskan cuma ada tiga, yakni Michael (Zach Braff) sebagai tokoh utama, Chris (Casey Affleck), dan Izzy (Michael Weston). Sedangkan Kenny (Eric Christian Olsen) tidak banyak diceritakan.

Awalnya, dimulai dari Michael, ia memiliki kehidupan sempurna, pekerjaan mapan, dan pacar cantik yakni Jenna (Jacinda Barrett) yang telah mengandung bayinya. Namun Michael merasa bosan, dia merasa bahwa, ini memang yang dia dambakan, ini kehidupan yang selalu ia impikan, tetapi setelah ia mendapatkan semua itu, ia justru merasa bosan. Seolah-olah kebahagiaan itu ya hanya stop sampai disini. Lalu mulailah, ia berselingkuh deh, sama seorang mahasiswi cantik yang ditemuinya di pernikahan temannya. Namanya Kim (Rachel Bilson), nah disitulah Michael mulai ragu, apakah ia siap menjadi seorang ayah atau enggak. Haha.. biasaa, terjerat oleh wanita --" kalo menurutku sih, yang membuat Michael terjerat itu karena suaranya Kim tuhh sangat menggoda :D

Terus, ada juga Izzy, dia tuh ceritanya sudah pacaran lama, sejak SMA gitu, terus tiba-tiba si pacarnya mutusin dia, nah Izzy nggak bisa ngelupain si cewek. Intinya cinta mati gitu deh. Terus, Izzy pun memutuskan untuk mengajak Kenny untuk pergi ke Amerika Selatan, awalnya Si Kenny mau, terus berubah pikiran gara-gara ketemu sama seorang cewek di pesta pernikahan yang sama, yang mempertemukan Michael dan Kim. Tapi entah kenapa, tiba-tiba lagi setelah Si Cewek *Kenny* mau memperkenalkan Kenny sama kedua orang tua si cewek, Si Kenny pun berubah pikiran lagi, dan mau untuk ikut Izzy ke Amerika Selatan.

Saat Izzy dan Kenny lagi milih-milih mobil dalam artian beli ya, buat trip mereka ke Amerika Selatan, tiba-tiba aja Si Izzy ditelepon kalo ayahnya meninggal. Nah, di rumah Izzy inilah, Jenna tahu kalau Michael selingkuh padahal saat itu Jenna lagi hamil 3 bulan. Sebelumnya, Michael sudah bilang ke Chris, kalo ditanya istrinya, "bilang lagi pergi sama kamu". Tapi sayang, Si Chris bukanlah pembohong yang baik. Dan dari situlah, Jenna dan Michael berada di ambang kehancuran sebuah hubungan. Tapi, Michael terus berusaha baikan sama Jenna sampai akhirnya Jenna mau 'mulai' lagi sama dia.

Oh ya lupa, soal Chris. Dia itu adalah seorang ayah dengan 1 anak laki-laki yang masih bayi. Dia sudah muak untuk hidup dengan terus-terusan bertengkar sama istrinya, akhirnya dia memutuskan pisah, dan ikut trip ke Amerika Selatan bareng Izzy dan Kenny. Tapiiii.... pada akhirnya nggak jadiii... dia justru balik ke rumah dan mau memperbaiki hubungan.

Dan intinya, disini aku nggak suka sama tokoh Kim, dia itu udah tahu Si Michael punya cewek masih aja digebet! Lagipula, Kim bilang "aku udah janji nggak akan nyentuh kamu" eh tahunyaaa,,, malah lebih dari nyentuh -_- udah gitu ngompor-ngomporin Michael biar putus ama ceweknya lagi! Yah, emang sih, Michael juga salah, gak bilang sama Kim kalau Jenna lagi hamil.

Ya, menurutku film ini memang kurang sih, dari segi pengambilan sudut gambar, juga endingnya yang ngambang, gak diceritakan apakah Michael jadi nikah sama Jenna atau enggak, terus gimana perjalanan trip Kenny sama Izzy, gimana nasib rumah tangga Chris. Tapi kurang lebih disini, aku paham apa perasaan Michael yang benar-benar bosen. Dalam artian, paham ya, bukan berarti aku pernah mengalami juga--'

Menurutku, apa yang dirasakan Michael hampir sama kaya yang dirasakan tokoh Rana dalam novel Supernova karya Dewi Lestari. Semuanya perfect, sangat sempurna, sampai-sampai mereka menjadi bosan, yang dicari adalah kebahagiaan. Dan mulailah mereka mencari kebahagiaan itu, tapi ternyata mereka salah. Kebahagiaan itu sudah lama melekat dalam mereka, terlalu dekat, sampai-sampai nggak terlihat. Mereka nggak sadar bahwa yang selama ini dicari, justru sudah ada di depan mata. Namun ketika mereka kehilangan 'itu', mereka baru sadar bahwa 'itulah' yang sebenarnya mereka cari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar